Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2012

Rumah Kaca

Gambar
Aku hidup di rumah kaca Rumah mewah, d i bawahnya mengalir air begitu indah Aku hidup di rumah kaca Hari-hari tampak cerah, meski dikelilingi makhluk bedebah Aku hidup di rumah kaca Terlihat gagah, namun rapuh dan mudah pecah Aku hidup di rumah kaca Dia begitu megah, tapi mudah tertimpa musibah Dan Aku hidup di rumah kaca Sekali terbelah, menyisa luka nan berdarah... Rumah Kaca

Mendirikan Shalat Dhuha

Gambar
Sesuai dengan judul di atas. Tulisan saya kali ini akan membahas perihal Shalat Dhuha. Shalat sunnah yang mungkin sudah sering di dengar oleh kalangan muslimin, akan tetapi tidak jarang dilalaikan. *** Jika ada alasan yang membuat Shalat Dhuha ditinggalkan, maka alasan berikut bisa sedikit menjelaskan. Pertama, waktu Dhuha adalah waktu ketika orang mulai disibukkan dengan kesibukan dunia. Yang menuntut ilmu, disibukkan dengan kegiatan pendidikannya. Sedangkan yang berjuang mengais rezeki, disibukkan dengan perkara kelangsungan asap dapurnya. Maka tidak jarang perputaran waktu yang begitu cepat membuat seseorang melalaikan Shalat Dhuha. Kedua, sekalipun sering disebut, tidak jarang banyak diantara muslimin yang tidak mengetahui betapa Shalat Dhuha mempunyai keutamaan-keutamaan yang menjadikannya amat spesial.  Maka melalui tulisan singkat ini, semoga dapat membuat saya dan siapapun yang membacanya lebih semangat untuk menghidupkan waktu dhuha dengan amalan yang mulia di sisi All

Salam Perpisahan

Gambar
20 bulan dalam bilangan Tak sebanding kenangan tak berbilang 20 bulan dalam bilangan Pagi menemu petang, kehangatan serta membentang Namun persinggahan sampai jua di penghujung jalan Seperti hembusan angin tak kenal penghalang Biarkan diri berpamit sayang Pindah haluan menuju kebebasan Muchas gracias, Nos vemos la próxima vez (Yogyakarta, 23 Juni 12.20 WIB) 20 bulan, saatnya berpisah (Bumi Sarinah)

Pupus

Dalam sebuah   masa Ku coba mengisar kenangan Bait demi bait atas setiap cerita yang mengabadi Goresan demi goresan yang seketika menjadi saksi Ku urus semua biar tak lekas mati Pernah Ku berharap keinsyafanmu Mereka ulang setiap roman yang tak berkesudahan Diantara desiran nafas dan detak jantung kubisikkan bahasa kerinduan Tak ingin semua ini larut dalam bahagia tak bertuan Dengarlah sajak penantianku Sajak yang tak pernah tereja sebelumnya Sebelum layu, Ku paksa berpagut erat dengan nyayian kesetiaan Biarlah seperti ini, hingga esok tiba waktuku  Sekalipun sadarku lekas memberi tahu, itu sekadar cerita lalu ( Yogyakarta, 19 Juni 2012, 12.12 WIB )