Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2009

Sedikit Cerita dari Kepanitiaan BEF 2009

Setelah tertunda dalam beberapa waktu. Akhirnya, kesempatan untuk kembali berbagi dengan teman-teman semua datang juga. Kali ini saya ingin menumpahkan segala isi hati saya dalam tulisan ini. Tentang segala rasa yang membuat hati ini menjadi resah, gelisah, dan terkadang marah. Tentang lika-liku perjalanan yang dialami oleh kepanitiaan Blora Education Fair 2009. Semuanya akan coba saya kupas dalam curahan singkat ini. Sedikit tentang Fasmaba Sebelumnya, akan saya jelaskan terlebih dahulu segala sesuatuanya yang berkaitan dengan Fasmaba (Forum Alumni SMA N 1 Blora). Organisasi yang menjadi kendaraan dari kepanitiaan BEF…. Sejak saya resmi diberi amanah mengawal organisasi Alumni ini (kurang lebih 4 bulan yang lalu, saya lupa tepatnya kapan). Saya punya sebuah mimpi untuk menjadikan Fasmaba sebagai organisasi yang lebih solid. Setidaknya lebih solid dari kepengurusan sebelumnya, dimana saya merasakan terlalu banyak kesalahan yang bersifat elementer, yang dilakukan oleh pengurusn

Tuhan 9 cm oleh Taufik Ismail

puisi ini saya dedikasikan pada segenap ahli hisap dan calon korban yang semoga tetap menjadi calon korban.... Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok, tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok, Di sawah petani merokok, di pabrik pekerja merokok, di kantor pegawai merokok, di kabinet menteri merokok, di reses parlemen anggota DPR merokok, di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok, hansip-bintara-perwira nongkrong merokok, di perkebunan pemetik buah kopi merokok, di perahu nelayan penjaring ikan merokok, di pabrik petasan pemilik modalnya merokok, di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok, Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im sangat ramah bagi perokok, tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok, Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok, di ruang kepala sekolah ada guru merokok, di kampus mahasiswa merokok, di ruang kuliah dosen merokok, di rapat POMG orang tua murid merokok, di perpustakaan kecamatan

Sekali-kali Tak Ingin Menyakitinya

Ini cerita tentang 2 anak manusia. Tentang 2 insan yang dipertemukan oleh sang pencipta. Dari yang awalnya tidak pernah bersua, kini tumbuh benih kasih sayang diantara keduanya. Kasih sayang yang dikaruniakan oleh sang maha pencinta, sang penggenggam alam semesta. Kasih sayang yang semoga tidak luntur dimakan usia. Kasih sayang yang semoga tetap abadi, meski zaman terus berganti. Tidak pernah terpikirkan sebelumnya bila hubungan diantara keduanya sampai sejauh ini. Hubungan yang bersenyawa karena perbedaan usia diantara mereka. Hingga akhirnya, berbagi kasihlah mereka berdua. Sang kakak yang merasa lebih berwibawa, berusaha menjaga dirinya bak malaikat yang selalu menaunginya. Sedangkan sang adik kecil, merupakan sesosok rapuh yang berusaha tampil “perkasa” diantara orang-orang disekelilingnya. Dia butuh, bahkan teramat butuh seseorang yang bisa menguatkannya. Bukan yang menjatuhkannya disaat masalah senantiasa datang menimpanya, melainkan dia yang datang dan membantu untuk memberi