Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2009

Iklan Politik

Dahi ini berkerut. Tak habis pikir dengan fenomena yang senantiasa mengawal keseharian hidup kita. Namun, kita tidak tersadar olehnya. Dia adalah komoditi paling laris saat ini. Saat pesta demokrasi benar-benar menunjukkan keglamourannya. Sudah barang tentu, keberadaannya ditujukan untuk mendongkrak elektabilitas suatu parpol. Iklan politik namanya. Berhala baru di era direct democrazy. Hari berganti hari, dan tiap hari beragam pesan datang silih berganti. Akan tetapi, hampir tidak ada esensi yang bisa dipetik dari kondisi semacam ini. Seakan parade iklan parpol tertentu hanya ingin menunjukkan pada khalayak. Partai mana yang paling banyak isi dompetnya. Ah, jikalau saja para parpol tersebut (yang banyak ngiklan) berani lantang berbicara, “ ini lho, partai kami punya duit banyak, makanya bisa ngiklan terus!!!”. Bah! Emangnya ini praktek jual beli. Loe jual, gue beli?? Enak banget mereka berharap untuk dipilih. Setelah menghilang selama 4 tahun, kemudian menampakkan diri di media dan me