Maaf
Tiap jeda tak
henti aku memikirkan
Semakin persinggahan
terbilang semakin tak tertahankan
Bukan sengaja
alpa melainkan tak kuasa menegur sapa
Atas satu tutur yang
tak sempat terucap
Diperalihan sang waktu aku termangu
Maka terima bisikkan kata-kata maafku
Maafkan aku…
Atas perangai
yang melahirkan pertikaian
Maafkan aku…
Atas segala
pengorbanan yang tersia-siakan
Maafkan
aku…
Atas tingkah
laku yang membuatmu meragu
Maafkan aku…
Atas dosa-dosa
yang menyulut berang dalam dada
(28
Maret 2012, antara Jakarta dan Yogyakarta, sunyi sendiri dalam keriuhan kereta)
Komentar