Do’aku
Bilakah aku merangkai Kata, maka terseliplah namamu
Bilakah aku meracau Cerita, maka
terseliplah namamu
Bilakah aku mengucap Do’a, maka
terseliplah namamu
Dalam keheningan aku mengelai badan
Menengadahkan tangan, menghamba
pada Tuhan
Melangsamkan waktu berlama
mendo’akan dirimu dan aku
Untukmu
agar dibukakan pintu cintamu
Untukku
agar ditegaskan padamu
Untukmu
agar ditunjuki jalan keridhoan
Untukku
agar dilimpahkan benih kebaikan
Untukmu
dan untukku agar kita dapat beriringan sekalipun berjebah perbedaan
Aku pun berpagut dengan sepertiga
malam terakhirku
Ku akhirkan dengan secarik do’a
terbaik :
“Rabbana
hablana milladunka zaujan thayyiban wayakuna shahiban lii fiddini waddunya wal
akhirah”
(05.20, Yogyakarta, 22 Maret 2012. Apa
kabarmu, di sana? semoga baik-baik saja…)
Komentar