Akhir Pekan

Bila ada satu hari diantara 7 hari dalam sepekan yang paling dibenci, mungkin mayoritas diantara kita akan memilih : senin. ”I hate Monday”, begitulah celoteh si kucing bengal, Garfield.

Rasanya memang tidak perlu dijelaskan, kenapa hari senin memang “layak” untuk dibenci. Yang jelas, bagi sebagian orang senin adalah pemutus dari segala bentuk kesempatan untuk mendapatkan kesenangan. Karena dia adalah pemutus, itu artinya tidak ada lagi ruang kebebasan untuk sepenuhnya bersenang-senang. Semuanya kembali seperti semula, kembali ke kehidupan nyata.

Pun demikian dengan saya. Bagi saya sendiri, menikmati akhir pekan adalah kenikmatan tak terkira. Lima hari berkutat dengan pekerjaan di meja kerja, sudah barang tentu ada saatnya untuk sejenak berhenti. Bukan untuk bermalas-matawalasan, tapi untuk sekadar melepas penat. Ibarat kendaraan bermotor, inilah cara saya untuk kembali mengisi bahan bakar yang sudah terkuras habis dalam sepekan.

Karena setiap orang punya cara masing-masing untuk mengisi akhir pekan (baca : minggu). Maka akhir pekan bagi saya adalah waktu yang tepat untuk berautis dengan televisi. Bila sabtu adalah wakti terbaik untuk bersenang-senang, jalan-jalan, menggelandang ke sana ke mari. Di hari minggulah waktu terbaik untuk “bertahan” di rumah. Bukan mall, bar, café dan sejenisnya. Saya terlalu konservatif untuk yang demikian. Akan tetapi, sepakbola, F1, Motogp. Itulah deretan teman terbaik yang setia menunggu di hari minggu.

Tapi hari ini saya patut bersedih. Khusus untuk gelaran liga mayor eropa, semua kompetisi sudah memasuki fase akhir. Artinya kompetisi liga-liga terbaik di benua baru sudah berakhir. Barcelona muncul sebagai kampiun di La Liga. Manchester United mengunci gelar EPL, sekaligus memecahkan rekor juara liga terbanyak, yang sebelumnya disandang bersama dengan Liverpool, sedangkan di Serie A, AC Milan sudah 2 minggu yang lalu memastikan gelar Scudetto, sekaligus mencuri gelar itu dari rekan sekota, Inter Milan. Itu artinya, hari-hari minggu di pekan yang akan datang akan berbeda dari biasanya.

Pekan depan resmi “berbeda” dari biasanya. Tak ada lagi ketegangan dari pekan ke pekan, menanti hasil akhir pertandingan tim favorit yang saya jagokan. Tak ada lagi kenikmatan menyaksikan pertandingan kelas dunia yang dihadirkan oleh bintang-bintang terbaik dari seluruh penjuru dunia.

Ya, setidaknya sampai musim baru dimulai dalam beberapa bulan ke depan. Sebagai salam perpisahan, sampai jumpa di musim depan, kawan! Semoga akhir pekanmu tetap menyenangkan, meski tanpa ada gelaran sepakbola...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tuhan 9 cm oleh Taufik Ismail

Review Buku : Competitive Advantage. Creating and Sustaining Superior Performance

Wonderkid FM 2009