Catatan Kecil Menjelang Keberangkatan

Ketika menulis catatan ini. Saya hanya bisa kecewa pada diri saya sendiri. kecewa akan banyak hal. Tentang segala tugas dan kewajiban yang belum tertunaikan. Tentang segala perjuangan yang belum tertuntaskan. Sedih…namun, apa mau dikata. Saya kalah dengan deadline yang harus saya penuhi. Agenda kampus (KKN) membuat saya kalah dengan sang waktu. Lagi dan lagi…saya hanya bisa berbagai melalui tulisan ini…

Seperti yang sudah saya ceritakan pada teman-teman alumni perihal peningkatan biaya sekolah di SMANSABLA yang sudah tidak masuk akal. Saya dan beberapa teman-teman yang mencoba peduli dengan kondisi ini, menginisiasi adanya gerakan perlawanan terhadap peningkatan biaya sekolah di SMA. Akan tetapi, belum juga gerakan ini berjalan. Ada saja halangan datang silih berganti.

Kendala terbesar yang saya hadapi adalah............KKN! (Anda boleh menyebutnya Kuliah Kakean Nyumbang atau Kuliah Karo Nguli). Apapun itu, intinya KKN memaksa saya untuk meninggalkan peradaban, setidaknya untuk dua bulan ke depan. Sekadar info, lokasi KKN saya adalah kota kecil bernama Magetan. Pernah mendengarnya kan? beberapa waktu yang lalu kota ini mendadak populer karena menjadi tempat jatuhnya pesawat Hercules.

Jangan banyangkan KKN saya berada di pusat kota magetan. Bukan, sekali-kali bukan demikian kawan. Layaknya lokasi KKN pada umumnya, suasana desa dengan beragam “kewajaran” minimnya sarana infrastruktur akan menemani hari-hari saya ke depan.

**************************************************************

Kembali ke pokok permasalahan, dengan pilihan jalan seperti itu, jadilah sejadi-jadinya saya (kemungkinan) akan melewatkan banyak agenda penting. Produksi Jurnal Balairung, kegiatan ramadhan Fasmaba, agenda 17-an Agustus, dan tentunya OSPEK (maaf buat kalian yang merasa terbebani dengan kealpaan saya diagenda-agenda tersebut).

Akan tetapi, satu hal yang paling menjadi penyesalan seumur hidup, ketika saya tidak mampu berbuat apa-apa untuk melawan kenaikan biaya sekolah di SMANSABLA. Setidaknya untuk mengutarakan rasa keberatan ini pada pembuat kebijakan di sana. Saya sangat berharap kepada teman-teman yang masih diringankan langkahnya untuk memperjuangkan hal yang patut diperjuangkan. Bolehlah saya berhalangan untuk melakukan tindakan konkret. Namun, perjuangan harus tetap berjalan sobat. Sekali pun kita didera padatnya aktifitas personal.

Saya menyadari..respon terhadap hal ini terbilang terlambat. Sekarang sudah memasuki minggu pertama bulan juni, dan mereka (siswa baru) memulai ajaran baru pada minggu kedua bulan ini. Untuk melakukan gerakan perlawanan yang bisa “mengusik” kebijakan SMA, idealnya harus dimulai jauh-jauh hari sebelum palu keputusan diketuk. Kini yang saya harapkan hanyalah niat dan komitmen teman-teman untuk bersama-sama berada pada garis depan, mengatakan penolakan terhadap permasalahan ini.

Waktu sudah semakin mendesak dan seakan tidak ada kesempatan lagi untuk bersantai. Mari luangkan waktu untuk sekadar merapatkan barisan. Mematangkan konsep dan menghadirkan solusi yang argumentatif. Ingat, kita mempunyai tanggung jawab moral dan intelektual pada orang-orang disekitar kita. Oleh karenanya, katakan tidak pada segala bentuk penindasan terhadap kaum yang termarjinalkan!

Salam perjuangan...

Dalam masa-masa persiapan menjelang KKN yang jatuh pada tanggal 6 Juli 2009

*saya akan terus membantu, meski hanya dalam bentuk komunikasi via ponsel ataupun internet*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tuhan 9 cm oleh Taufik Ismail

Review Buku : Competitive Advantage. Creating and Sustaining Superior Performance

Wonderkid FM 2009