Akhir Kepanitiaan BEF

Perjuangan itu akhirnya hampir usai. Kucuran peluh dari segenap awak yang terlibat dalam kepanitiaan Blora Education Fair 2009 telah mencapai klimaksnya. Mengapa saya sebut hampir usai? Tidak lain karena kepanitiaan ini sesungguhnya masih menanggung hutang lebih dari Rp. 4 juta kepada lembaga Bimbel SSC Bandung. Namun, beruntung bagi panitia. Uang sebesar itu untuk sementara ini tidak dibebankan kepada panitia.

Seperti yang telah saya kemukakan di milis ILUSA beberapa hari yang lalu. Angka Rp. 4 jutaan merupakan sisa nominal uang yang seharusnya dibayar sebagai ganti dari penggandaan soal untuk try out UN. Berhubung soal seharga Rp. 4 juta tersebut ternyata tidak digunakan oleh panitia, maka SSC Bandung berbaik hati, membantu menjualkannya sembari menunggu perkembangan keuangan dari panitia.

Selanjutnya saya ingin kembali berbagi kepada segenap alumni, tentang perjuangan generasi muda Blora ini dalam kepanitiaan BEF 2009.

Waktu dua pekan sebelum pelaksanaan BEF merupakan saat-saat krusial bagi panitia. Dengan keadaan keuangan yang serba pas-pasan, kami dituntut tetap bekerja secara professional untuk menyelenggarakan BEF 2009. Sedikit realis, namun tetap optimis. Begitulah semangat yang diusung oleh teman-teman yang tergabung dalam kepanitiaan ini.

Dan akhirnya segala perjuangan siang-malam tanpa lelah dari panitia terbayar lunas. Segala ikhtiar telah dicoba, dan segenap do’a di waktu malam telah dipanjatkan. Pertolongan dari-Nya pun menjadi pelengkap bagi kepanitiaan BEF 2009. Minadh Dhulumat ilan nuur (habis gelap terbitlah terang). Ungkapan tersebut dapat mewakili kondisi dari kepanitiaan BEF 2009.

Hingga H-2 dari pelaksanaan BEF, hitungan panitia menunjukkan jika keuangan “memerah” mendekati angka Rp. 1jt (diluar hitungan Rp.4 juta untuk penggandaan soal). Tak dinyana, di detik-detik terakhir tersebut. Panitia mendapat tambahan beberapa sponsor seperti dari penerbit buku dan provider seluler. Dua sponsor tersebut member donasi tunai dan produk pada panitia.

Akhirnya, muncul lah angka deficit kurang dari Rp. 500rb. Jika kemungkinan terburuk (panitia tidak lagi mendapat suntikan dana), kas Fasmaba yang hanya berjumlah tidak lebih dari Rp. 700rb menjadi opsi terakhir.

Namun, Sang Pemberi Rizki berkehendak lain. disaat panitia sudah tidak berharap banyak untuk mendapat suntikan dana. Seorang alumni yang sungguh dermawan, mengirim pesan singkat di ponsel saya. Inti dari pesan tersebut beliau berencana memberikan donasi pada panitia BEF 2009. Adalah Bapak Adi Purwanto (ilusa 77) yang dijadikan oleh-Nya sebagai penyelamat keuangan dari panitia. Mungkin tidak etis jika saya menyebut nominalnya. Namun, uluran tangan dari beliau sungguh memberi nafas bagi panitia untuk semakin mantap dalam melangkah.

Dari donasi beliau panitia dapat menutup neraca keuangan diatas garis merah. Dari donasi beliau pula panitia mampu memberikan sekadar makanan ringan bagi seluruh partisipan yang setia di stand masing-masing. Bantuan yang terbilang lebih dari cukup untuk membuat panitia bisa mengucap beribu syukur pada-Nya, sekaligus menutup kepanitiaan dengan wajah ceria. Setidaknya hingga saat tulisan ini saya buat..

Terakhir, sebagai penutup dari tulisan singkat saya. Fasmaba, dan segenap panitia BEF 2009 mengucapkan banyak terima kasih terhadap semua pihak atas segala bantuan, baik dari segi materiil dan spiritual. Semoga bantuan yang diberikan mendapat balasan lebih oleh-Nya…aamin…

Bersama membangun Blora!

Salam hangat kami,

Achmad Faisal Amrie -iim-

(Wakil Presiden Fasmaba/ kini kuliah di Jurusan Ilmu Komunikasi UGM)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tuhan 9 cm oleh Taufik Ismail

Review Buku : Competitive Advantage. Creating and Sustaining Superior Performance

Wonderkid FM 2009