Duit...Duit...

Menuntut ilmu bukanlah sebuah tuntutan, Tetapi pilihan hidup. Karena pilihan hidup itulah kita harus bersiap diri untuk menanggung segala konsekuensi, kesulitan-kesulitan, bahkan hambatan yang harus kita pecahkan sendiri. Kondisi inilah yang hingga kini masih menjadi masalah besar bagi kebanyakan mahasiswa yang belum mampu mengendalikan pelbagai kesulitan hidup ala mahasiswa. Tentu saja, kehidupan seorang mahasiswa sangat berbeda jauh saat kita masih menginjak bangku SMA. Saat SMA, kita masih bisa merasakan perbagai kemudahan hidup. Mau makan sudah ada yang menyiapkan, mau jajan ini-itu tidak perlu memikirkan berapa uang yang tersisa di kantong untuk bertahan hidup. Pokoknya masalah finansial nggak jadi masalah gitu...hmm, enaknya...
Eit, itu dulu..sekarang dah beda. Segala sesuatunya harus dilakukan sendiri. Mau makan, bikin atawa beli sendiri. Baju kotor, nyuci sendiri. Di sinilah kemampuan mengontrol keuangan menjadi sangat penting. Tidak dapat dipungkiri bagi mahasiswa, uang memang menjadi masalah yang sangat sensitif. Kita harus benar-benar mampu memilih dan memilah kebutuhan man yang harus didahulukan, mana yang tidak perlu dibeli. Tidak jarang bagi mereka yang mengalami kesulitan keuangan mengambil jalan kerja part time sebagai solusi terbaik.
Keadaan inilah yang belakangan membuat aku agak tertekan. Sejak hidup sendiri di rumah temanku. Pengeluaran dari bulan ke bukan tidak semakin efisien justru semakin melejit tajam. Okelah, listrik dan telpon rumah menjadi tanggungan baru yang tidak terelakkan. Bensin menjadi kebutuhan pokok yang harus aku penuhi demi sebuah mobilitas. Tapi..aku masih belum menerima kenyataan bahwa seakan-akan uang saat ini memang tidak ada harganya. Dalam sekejab takterasa puluha ribu telah dihabiskan hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok.
Yach, bila dipikir terus menerus memang membuat kepala ini pening. Namun, begitulah realitanya. Pernah aku mencoba untuk mencari kerja part time. Yang menjadi masalah besarnya, hati ini masih ragu apakah bisa mengatur waktu dengan baik ditengah padatnya jadwal perkuliahan. Selain itu, tidak semua kerjaan cocok dengan kemampuan yang aku milki. Duit..duit...momok menakutkan bagi mahasiswa. Barang yang jika tidak dikontrol secara cermat menjadi pedang yang dapat menusuk kita dari belakang. Sekali lagi, Prestasi atau kebutuhan pribadi...huuhhh..ada yang bisa bantu ?!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tuhan 9 cm oleh Taufik Ismail

Review Buku : Competitive Advantage. Creating and Sustaining Superior Performance

Wonderkid FM 2009