Adakah yang Spesial dari Tahun Baru ?

“ Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Tuhan semesta alam. “ (Q.S. Al- A’raaf : 54)

Tahun 2007 telah sampai pada fase penghabisan. Tidak lama lagi kita semua akan beralih pada tahun 2008. Hmm, satu tahun memang terasa sangat singkat yach. Yap, kembali ke Lap…ups, materi dink. Langsung saja yach! Tulisan ini tidak bertujuan untuk melakukan kontemplasi terhadap apa yang kita lakukan dalam setahun ini. Lebih pada ulasan singkat tentang ritual yang sering dilakukan hampir seluruh penduduk di muka bumi ini. Apalagi kalau bukan pesta perayaan tahun baru.

Entah sejak kapan pesta tahun baru dilaksanakan aku juga kagak tahu. Yang jelas setiap pergantian tahun tiba, ada penjual terompet dadakan, permintaan ama kembang api meningkat tajam dan banyak lagi. (wah..ngapain bahas ini yach…). Selain fenomena yang udah aku sebutin di awal tadi, yang menjadi permasalahan bukan larisnya terompet atawa menjamurnya kembang api. Lebih dari itu tentang esensi dilaksanakannya pesta tahun baru tersebut. Setiap tahunnya kita melaksanakan pesta semacam ini, dan sepanjang waktu itu pula kita berhasil ditipu ama hawa nafsu kita sendiri! (kacian deh loe..ketipu koq keterusan..hehe..)

Kita sendiri mungkin dah pernah ngalamin, suasana pesta tahun baru itu kayak gimana. Layaknya party-party yang laen, jelas butuh modal yang nggak sedikit. Uang yang terkumpul begitu banyak menguap begitu saja dalam interval waktu yang tidak lama. Kembang api yang nilainya ratusan bahkan jutaan rupiah pun tak luput memeriahkan pesta tahun baru. Belum lagi yang menutupnya dengan pesta seks dan Narkoba. Naudzubillah…Ironis memang ditengah keadaan bangsa yang sedang carut-marut seperti ini, di tambah banyaknya musibah bencana di sana-sini. Justru sebagian orang di belahan negeri ini bersenang-senang tanpa beban hingga dinihari.

Bila kita kembali merujuk ama petikan surat Al-A’raaf tadi, perubahan waktu itu merupakan hal yang biasa. Detik ke menit, menit ke jam, jam ke hari dst. kagak ada yang spesial alias sama saja. Semua itu terjadi karena kekuasaan Alloh azza wa jalla, Rabb penguasa alam semesta.

Yupz, kalo dah tahu kayak gitu, gimana dunk solusinya ?!. Simpel saja, duduk manis di rumah. Nikmati pergantian waktu dengan ngelakuin aktifitas yang berkualitas. Sebisa mungkin hindari ngelakuin aktifitas negatif. toh, pergantian waktu juga hal yang nggak luar biasa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tuhan 9 cm oleh Taufik Ismail

Review Buku : Competitive Advantage. Creating and Sustaining Superior Performance

Wonderkid FM 2009